gantungankoran photo gantungankoranblogspot.gif
 photo cooltext1129630648.gif

Pakai Burqa, Muslim Uighur Dipaksa Tinggalkan Rumah


Laba BNI Syariah Capai Rp 65 Miliar


Segera Evakuasi WNI di Suriah


Syeikh Qaradawi: Pendukung Kudetalah yang Khawarij

Rubrik: Afrika |Kontributor: Tim dakwatuna - 28/08/13 | 07:56 | 21 Shawwal 1434 H

Syeikh Yusuf Qaradawi (inet)

Syeikh Yusuf Qaradawi (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Syeikh Yusuf Qaradawi, ketua persatuan ulama muslimin dunia, menyebutkan bahwa Mursi adalah presiden yang sah, karena terpilih secara mayoritas. Oleh karena itu, yang tepat disebut sebagai khawarij adalah orang-orang yang melawan dan tidak menaati beliau. Sedangkan orang seperti mantan mufti Syeikh Ali Jumah, tepat disebut sebagai “hamba penguasa dan polisi”, dan bukan seorang mufti.

Dalam program “Asy-Syari’ah wal Hayah” yang disiarkan televisi Aljazeera hari Ahad 25 Agustus kemarin, Qaradawi menyebut kejadian pada 3 Juli adalah kudeta militer atas seorang presiden yang dipilih dengan kehendak rakyat. Setelah mengkudeta presiden, militer juga membatalkan konstitusi, ini adalah hal yang tidak diperbolehkan.

Beliau menyebutkan bahwa orang yang melawan pemerintah pilihan rakyat itulah yang pantas disebut sebagai khawarij yang harus dilawan oleh seluruh rakyat. Oleh karena itu, pendapat orang seperti Ali Jumah tidak perlu dijadikan sebagai pegangan. Karena beliau bukanlah seorang ulama. Beliau adalah seorang sufi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan ulama. Syeikh Qaradawi menasihati Ali Jumah untuk mengarahka fatwanya kepada As-Sisi, agar tidak melawan Presiden Mursi.

Menanggapi tuduhan bahwa Ikhwan menggunakan senjata, beliau menekankan bahwa semua demonstrasi menentang kudeta selalu dilakukan dengan damai. Militerlah yang menghadapi mereka dengan senjata, dan membantai para demonstran.

Menurut beliau, Presiden Mursi-lah yang telah bersikap demokratis ketika memberikan kebebasan seluas-luasnya para demonstran 30 Juli, asalkan tidak membatalkan hasil-hasil pemilu. (msa/dkw/ikhwanonline)

Redaktur: moh sofwan

Topik:

Keyword: , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Imarah: Rakyat Harus Kembalikan Mursi Sempurnakan 4 Tahun

Rubrik: Afrika |Kontributor: Tim dakwatuna - 28/08/13 | 08:03 | 21 Shawwal 1434 H

Dr. Muhammad Imarah, pemikir Islam Mesir (inet)

Dr. Muhammad Imarah, pemikir Islam Mesir (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Dr. Muhammad Imarah, seorang pemikir Islam dan anggota Akademi Riset Islam, menyatakan bahwa suara mayoritas hanya bisa ditentukan dengan jalan pemilu. Oleh karena itu, Presiden Mursi berhak memimpin Mesir selama 4 tahun, sesuai dengan undang-undang. Seluruh rakyat harus mendukung beliau kembali memimpin.

Dalam sambungan telepon dengan televisi Aljazeera Ahad 25 Agustus kemarin, beliau menyatakan bahwa orang yang melawan dan tidak mau menaati Presiden Mursi bisa disebut dengan khawarij.

Beliau sangat kecewa dengan beberapa fatwa ulama yang mengatakan bahwa penentang kudeta adalah khawarij yang harus diperangi. Ulama-ulama tersebut, menurutnya, adalah ulama pemerintah, yang hanya dimanfaatkan untuk memberi legalitas syariah pada beberapa pembantaian yang dilakukan militer pengkudeta.

Dalam sejarah, militer Mesir belum pernah bersikap keras seperti ini, walaupun dengan orang-orang Yahudi merampas Palestina dan sebagian Mesir. (msa/dkw/ikhwanonline)

Redaktur: moh sofwan

Topik:

Keyword: , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Militer Manfaatkan dan Tipu Ulama

Rubrik: Afrika |Kontributor: Tim dakwatuna - 28/08/13 | 08:17 | 21 Shawwal 1434 H

Syeikh Salim Abdul Jalil (inet)

Syeikh Salim Abdul Jalil (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Syeikh Salim Abdul Aziz, menteri muda dalam Kementrian Wakaf Mesir, mengajukan permohonan maafnya kepada rakyat Mesir dan umat Islam. Hal itu setelah beredar video dirinya yang dibuat seakan-akan menghalalkan aksi pembantaian para pendukung Presiden Mursi oleh militer pengkudeta. Permohonan maaf ini beliau sampaikan melalui stasiun televisi Aljazeera Mubasher Mesir Senin 26 Agustus yang lalu.

Syeikh Salim menekankan bahwa dirinya menolak keras penggunaan senjata dalam menghadapi para demonstran damai. Beliau mengakui memang pihak militer memintanya dan beberapa ulama yang lain untuk merekam ceramah menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan militer.

Namun ternyata rekaman video tersebut telah dipotong-potong sehingga menjadi seakan-akan beliau menghalalkan aksi pembantaian. Seandainya saja rekaman tersebut dibiarkan apa adanya, tentu tidak akan dipahami seperti itu.

Beliau menuturkan, ketika direkam, pertanyaan yang dijawabnya adalah berkenaan tentang hukum orang-orang yang menyerang kepolisian dan merusak fasilitas pemerintah. Perekaman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan, jauh hari sebelum pembantaian Rab’ah dan Nahdhah.

Di televisi Aljazeera pula beliau menekankan bahwa para pendukung Presiden Mursi bukanlah khawarij dan bughat. Ikhwanul Muslimin adalah sebuah jamaah dakwah lama yang jelas dan kuat. Beliau mengakui bahwa dirinya juga salah satu putera jamaah tersebut.

Terakhir, beliau menyebutkan bukti bahwa dirinya tidaklah menghalalkan pembantaian demonstran, hal itu karena 3 orang anaknya sendiri bolak-balik ke sana dan beliau tidak melarang mereka. (msa/dkw/ikhwanonline)

Redaktur: moh sofwan

Topik:

Keyword: , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Terkait Tawaran Konvensi Demokrat; Anis Matta: PKS Fokus ke Pileg

Rubrik: Nasional |Kontributor: Tim dakwatuna - 27/08/13 | 11:46 | 20 Shawwal 1434 H

Presiden PKS M Anis Matta, Lc. (inet)

Presiden PKS M Anis Matta, Lc. (inet)

dakwatuna.com – Terkait dengan Konvensi Partai Demokrat, Presiden PKS Anis Matta mengatakan partainya lebih fokus kepada Pileg dahulu ketimbang Pilpres di Pemilu 2014.

“Tidak, sekali lagi kita memfokuskan diri dulu ke Pileg belum ke Capres,” ujar Anis Matta di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2013) malam.

Menurutnya, meskipun Demokrat menawarkan kepada PKS untuk konvensi, namun dipastikan tawaran itu tak akan digubris karena konvensi bukan fokus dari PKS. “Bukan, tapi memang kita fokusnya ke Pileg setelah itu ke Pilpres,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan secara terbuka mempromosikan konvensi Capres Demokrat di acara halal bihalal kebangsaan yang digelar oleh DPP Partai Golkar.

Selain mempromosikan, Syarief juga mengundang seluruh ketua umum partai politk (parpol) untuk ikut serta dikonvensi Capres. Sebab dalam acara itu hadir lima ketua umum salah satunya Anis Matta. (man/inilah/dkw/hdn)

Redaktur: Hendra

Topik: , ,

Keyword: , , , , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Sensus Kurikulum 2013 Seharusnya Dilakukan Oleh Tim Independen

Rubrik: Nasional |Kontributor: Tim dakwatuna - 27/08/13 | 10:42 | 20 Shawwal 1434 H

Anggota Komisi X DPR RI, Surahman Hidayat. (inet)

Anggota Komisi X DPR RI, Surahman Hidayat. (inet)

dakwatuna.com - Pelaksanaan sensus Kurikulum 2013 rencananya di lakukan pada tanggal 19 Agustus 2013, diundur pada bulan September, dikarenakan pelaksanaan Kurikulum 2013 baru secara efektif dilaksanakan pada bulan Agustus 2013. Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan M Nuh, menjelaskan bahwa kegiatan sensus aspek pertama yang akan dilihat adalah terkait materi atau bahan ajar, kemudian aspek berikutnya adalah guru untuk di lihat rapor guru, mulai saat pelatihan nasional guru inti hingga guru sasaran.

Surahman Hidayat, salah satu anggota Komisi X DPR RI, dari Fraksi PKS, ketika di hubungi di gedung DPR RI, mengenai hal ini, menjelaskan, “Saya mendukung rencana sensus Kurikulum 2013 oleh Kemdikbud, karena itu adalah bagian dari mekanisme evaluasi program Kurikulum 2013 yang harus di lakukan oleh Kemdikbud untuk mengetahui  efektivitas pelaksanaannya. Tetapi yang harus di ingat sensus itu sangat memerlukan tingkat objektivitas yang tinggi, agar Kemdikbud mendapatkan data yang riil yang objektif, bukan data yang manipulatif atau subjektif, oleh karenanya saya berpandangan sensus Kurikulum memang seharusnya dilakukan oleh tim yang independen, dengan melibatkan praktisi pendidikan, LSM Pendidikan atau ahli pengamat pendidikan, bukannya dari internal Kemdikbud, karena saya pribadi sangat meragukan tingkat independensinya.”

“Hasil sensus ini sangat di butuhkan oleh dunia pendidikan nasional, sebagai acuan berhasil tidaknya pelaksanaan Kurikulum 2013, terakhir saya tambahkan adalah tentang masa pelaksanaan Kurikulum 2013 itu sendiri, secara efektif kan baru berjalan di bulan Agustus tahun ini, saya pikir terlalu terburu-buru jika di sensus di bulan September, setidaknya   awal bulan oktober atau setelah satu semester pelaksanaan Kurikulum.” lanjut Surahman. (dakwatuna/hdn)

Redaktur: Hendra

Topik:

Keyword: , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

MUI Tolak Lobi MNC Grup untuk Muluskan Miss World

Rubrik: Nasional |Kontributor: Tim dakwatuna - 27/08/13 | 10:54 | 20 Shawwal 1434 H

Ilustrasi. (inet)

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengakui beberapa waktu yang lalu ada tawaran dari MNC Grup untuk muluskan pelaksanaan Miss World 2013 di Indonesia.

Ketua MUI Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi mengakui memang ada iming-iming dari MNC Grup ke MUI dan beberapa pengurus MUI untuk memuluskan pagelaran Miss World 2013 di Indonesia. “Namun tawaran itu tegas kami tolak,” ujarnya, Selasa (27/8), sebagaimana dilansir oleh Republika.

Beberapa tawaran itu, jelas dia, diantaranya pertama, pemberian fasilitas jaringan Indovision gratis selamanya kepada seluruh jaringan kantor MUI dari pusat hingga daerah. Serta sekolah madrasah dan pesantren yang masuk dalam jaringan MUI di seluruh Indonesia.

Kedua, beberapa pengurus MUI pusat yang semuanya Ulama itu dijanjikan jabatan akan menjadi Dewan Pengawas Syariah (DPS) di MNC Grup. Ketiga, pengurus MUI akan dijadikan penasehat di balik layar, untuk penyelenggaraan Miss World yang akan digelar September mendatang. “Kami tegas menolak dan kami katakan tawaran yang anda berikan itu salah alamat,” katanya.

Walaupun pada saat itu dijelaskan alasan dan dampak positif diselenggarakannya Miss World di Indonesia, seperti memajukan karya desainer-desainer Indonesia di kancah Internasional. Serta meningkatkan tujuan wisata dan nama Indonesia di mata Internasional. Ia mengatakan, MUI hargai alasan itu, tapi untuk pelaksanaannya keputusan MUI sudah bulat.

Kaitan dengan munculnya salah satu Wakil Ketua MUI DKI Jakarta, Syarif Rahmat di iklan Miss World, Muhyidin menegaskan kalau itu muncul dari peryataan pribadi bukan atas nama organisasi MUI. “Memang kita sayangkan, walaupun pesan yang disampaikan bukan mendukung. Nanti akan kita ajak bicara lagi yang bersangkutan,” ujarnya. (Amri Amrullah/Fernan Rahadi/ROL)

Redaktur: Hendra

Topik:

Keyword: , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Miss World Modifikasi Acara, MUI Tetap Menolak

Rubrik: Nasional |Kontributor: Tim dakwatuna - 25/08/13 | 17:48 | 18 Shawwal 1434 H

logo_muidakwatuna.com – Jakarta. Panitia penyelenggara Miss World Indonesia mengirim surat resmi berisi ajakan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi penasehat bayangan ajang yang dimotori oleh MNC Grup.

Panitia Miss World Indonesia juga menyatakan akan menghapus sesi bikini. Namun MUI memutuskan untuk tetap menolaknya, karena dianggap kontra produktif bagi umat Islam. Sementara Ketua Bidang Kerjasama Internasional MUI Muhyidin Junaidi mengatakan keputusan MUI sudah bulat, yakni menolak ajang tersebut.

Penolakan itu telah ditetapkan dalam rapat MUI seluruh Indonesia pada 5 Agustus lalu. Sehingga meski panitia ajang memodifikasi acara, tetap MUI menolaknya. “Tanpa sesi bikini itu cuma fabrication of issue,” kata Muhyidin.  (tjk)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Halal Fest, Festival Makanan Halal Pertama dan Terbesar di California, AS

Rubrik: Amerika |Kontributor: Tim dakwatuna - 25/08/13 | 16:15 | 18 Shawwal 1434 H

Sebuah festival makanan halal yang diklaim sebagai yang terbesar di Amerika Serikat (AS) baru saja berlangsung di KAWASAN Bay Area San Francisco

Sebuah festival makanan halal yang diklaim sebagai yang terbesar di Amerika Serikat (AS) baru saja berlangsung di KAWASAN Bay Area San Francisco

dakwatuna.com – AS.  KAWASAN Bay Area San Francisco merupakan “rumah” bagi sekitar 300 ribu umat muslim. Bay Area, demikian kawasan ini biasa disebut, meliputi kota-kota di sekitar Teluk San Francisco yang terletak di bagian barat Negara Bagian California, AS. Kota besar di sana di antaranya San Francisco sendiri, Oakland, dan San Jose. Kawasan ini terkenal karena keindahan alam, kewirausahaan, serta masyarakatnya yang memiliki pemikiran progresif dan multikultural.

Sabtu pekan lalu (17/8, Minggu WIB) kawasan ini mencatat sejarah dengan menggelar sebuah festival makanan halal yang pertama di California. Namanya Halal Fest. Kegiatan berlangsung di lahan parkir sebuah pusat perbelanjaan New Park Mall di Kota Newark, sekitar 45 menit ke arah tenggara San Francisco. Acara tersebut mendapatkan sambutan luar biasa.

“Kami mengharapkan sekitar 2 ribu orang akan hadir dalam acara yang sekaligus untuk merayakan Hari Raya Iedul Fitri ini,” ujar Irfan Rydhan, 38, salah seorang tokoh sentral dalam panitia Halal Fest, seperti dikutip media lokal beberapa hari sebelum acara.

Jumlah pengunjung yang hadir pada hari H ternyata lima kali lipat dari perkiraan awal. Hanya berlangsung selama 6,5 jam, mulai pukul 12.30 hingga 19.00, jumlah pengunjungnya mencapai 10 ribu orang. Bukan hanya umat muslim, melainkan juga non muslim.

Antrian panjang terlihat di mana-mana. Hampir semua gerai makanan dan minuman dibanjiri calon pembeli. Saya harus rela antre berdiri hampir dua jam hanya untuk mendapatkan satu porsi nasi biryani, makanan khas negara-negara Asia Selatan, yang di banderol USD 5 (sekitar Rp 55 ribu). Itu pun merupakan porsi terakhir yang dimiliki si penjual. Calon pembeli di belakang saya tidak kebagian.

Banyak pengunjung yang harus balik badan dengan tangan hampa meski sudah antre berjam-jam di bawah terik matahari. Mereka akhirnya membeli makanan di pusat perbelanjaan yang lokasinya tidak jauh dari lokasi acara. Atau ke restoran halal di kota lain yang terdekat, seperti di Fremont dan San Jose. Maklum, dua jam sebelum acara usai, beberapa gerai sudah mulai kehabisan stok makanan.

Jumlah pengunjung yang membanjir tersebut membuat para penjual makanan dan minuman kelabakan. “Kami tidak menyangka jumlah pengunjungnya akan sebanyak ini. Stok makanan yang kami bawa tidak sebanding dengan jumlah pengunjung,” ungkap Ray, kru Padi Restaurant & Catering, yang berjualan di lokasi acara.

Panitia terpaksa juga mencetak token tambahan untuk memenuhi kebutuhan calon pembeli. Semua transaksi di Halal Fest dilakukan dengan menggunakan token pecahan USD 1 (sekitar Rp 11 ribu) dan USD 5 (Rp 55 ribu). Tidak boleh menggunakan uang tunai. Pengunjung dapat membeli token tersebut secara online sebelum acara atau langsung di lokasi acara pada hari H di beberapa titik yang telah ditentukan.

Berbagai menu ditawarkan para penjual di arena Halal Fest. Tinggal pilih: mau menu khas negara-negara muslim atau makanan gaya Amerika dan Meksiko yang berbahan baku halal seperti burger, donat, cupcake, pai, hotdog, burrito, tacos, maupun daging asap serta daging bakar. Ada 18 gerai makanan dan minuman yang berjejer rapi. Mereka menempati tenda-tenda putih berukuran 2,5 x 2,5 meter. Ada juga yang menggunakan food truck, berjualan langsung dari truk yang diubah menjadi semacam toko.

Panitia mendirikan kurang lebih 50 tenda di area festival. Selain makanan dan minuman, beberapa tenda juga dipakai untuk berjualan baju-baju muslim, lukisan kaligrafi di atas kertas papirus dari Mesir, dan tenda untuk gerai lembaga-lembaga nonprofit maupun lembaga pendidikan yang dimotori umat muslim di AS. Sebagai arena rekreasi keluarga di akhir pekan, panitia Halal Fest juga menyediakan arena bermain bagi anak-anak dan panggung hiburan yang menampilkan lagu-lagu religius.

“Saya mendapatkan ide penyelenggaraan event ini ketika berkunjung ke New York beberapa bulan lalu. Saya melihat banyak food truck dan gerai yang menjual makanan halal,” ungkap Irfan. “Lalu saya berpikir kenapa kita tidak melakukannya di sini (di California, Red),” lanjut pria yang menyebut dirinya sebagai pemburu makanan halal tersebut.

“Kami tidak menyangka banyak orang yang tertarik untuk menikmati makanan halal. Jumlah pengunjungnya juga selalu di luar perkiraan,” papar Sameer Sarmast, salah seorang penggagas festival makanan halal pertama di AS. Sameer merupakan pembawa acara Sameer’s Eats, tayangan berbasis web yang populer di kalangan umat muslim di AS.

Halal Fest di Newark diklaim Irfan sebagai event terbesar umat muslim di AS, setidaknya dalam satu dekade terakhir. “Dan ini merupakan kali pertama di AS bahwa sebuah festival makanan halal digabung dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri,” jelas pria yang sehari-hari berprofesi sebagai arsitek tersebut.

Kegemaran Irfan berburu makanan halal tak lepas dari keyakinan dirinya bahwa terdapat manfaat spiritual dari jenis makanan itu. “Jika Anda memasukkan sesuatu yang baik ke dalam tubuh Anda, hal-hal yang baik akan terjadi pada hidup Anda,” tegasnya.

Partisipasi Warga Indonesia

Salah satu gerai yang diserbu pengunjung Halal Fest adalah Padi Restaurant & Catering milik Jimmy Sujanto, warga Indonesia. Makanan yang dijual nya sudah ludes dua jam sebelum acara berakhir. Gerai milik Jimmy menjual sate, tempe goreng, nasi rames, rendang, kare ayam, dan kue tar nanas. Jimmy berpartisipasi karena mendapatkan undangan dari panitia.

Jimmy memulai usaha di Bay Area sekitar dua tahun lalu. Pria asal Palembang itu mengawalinya dengan membuka usaha catering sebelum akhirnya membuka restoran beberapa bulan lalu di San Leandro dan disusul restoran keduanya di Berkeley, tempat banyak orang Indonesia berkuliah di University of California. Tulisan halal terpampang di jendela kaca restoran nya di Berkeley.

“Kalau ada acara dan membutuhkan catering, silakan menghubungi kami. Kami siap mengantarkannya sampai ke lokasi acara,” kata Jimmy sambil menyodorkan kartu nama.

Pengalaman Jimmy di bidang kuliner cukup panjang, sekitar 31 tahun. Sebelum memulai usaha restoran nya sendiri, dia pernah menangani beberapa restoran di kota-kota lain seperti di New York, New Jersey, Jakarta, dan Bali. Dia menjadi personal chef di WWOR TV New Jersey sejak 1986 hingga 1993, yang melayani semua staf dan bintang tamu stasiun televisi tersebut. Salah satunya mantan Presiden AS Bill Clinton.

Partisipasi warga Indonesia juga mewarnai panggung hiburan Halal Fest. Grup Shalawat Nasheed yang terdiri atas 12 personel mendapatkan kesempatan tampil dua kali. Mereka menyanyikan lagu-lagu religius dengan diiringi gitar dan rebana. Grup ini beranggota keluarga kelompok pengajian warga Indonesia di Bay Area.

Bukan hanya itu, di arena Halal Fest saya juga bertemu dengan Lisa Colvig-Amir, warga lokal yang menikah dengan orang Indonesia. Di sana dia berjualan barang kerajinan dan suvenir khas Bali.  “Suamiku wong Jowo (Jawa),” ungkap Lisa menggunakan bahasa Indonesia yang fasih.

Dia pernah berkuliah di IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada 1995-1999. “Saya dulu tinggal di Sengkaling,” ucapnya.

Suami Lisa berasal dari Surabaya dan berkuliah di Universitas Brawijaya Malang. Selama di AS, Lisa mengaku aktif dalam kelompok arisan warga Indonesia yang tinggal di Bay Area. (jpnn)

Hidup di kota dingin Malang selama lima tahun tampaknya cukup berkesan bagi Lisa. Ketika saya hendak beranjak meninggalkan gerainya, Lisa sempat-sempat nya meneriakkan “Hidup Arema…” sambil mengepalkan tangan kanannya. Rupanya, Lisa tidak bisa melupakan kenangannya menjadi warga Malang dengan klub sepak bolanya.

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Memprihatinkan, Ratusan Anak Mendekam di Penjara

Rubrik: Daerah |Kontributor: Tim dakwatuna - 25/08/13 | 17:35 | 18 Shawwal 1434 H

Anak dalam penjara (inet)

Anak dalam penjara (inet)

dakwatuna.com – Surabaya. Ibarat flash disk kosong, anak-anak lahir dalam kondisi suci. Keluarga dan lingkungan lah yang membentuknya menjadi manusia baik atau menyimpang hingga terjerumus ke penjara. Contohnya nasib ratusan anak yang harus meringkuk di sel. Paling banyak anak Surabaya dan sekitarnya.

Mereka kini menjadi klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surabaya. Angka 321 anak itu meru­pakan data hingga Sabtu (45/8) saja. Sembilan puluh persen dari mereka harus menjalani hukuman penjara. Sepuluh persen didiversi. Mereka melakukan tindak kejahatan yang berbeda.

Sebagian besar di antara anak-anak yang berkonflik hukum itu berasal dari Surabaya, yaitu 182 anak. Lalu, Sidoarjo 52 anak, Gresik (48), Mojokerto (21), dan Jombang (18).

Ada yang sudah divonis dan menjalani pidana. Ada pula yang masih menjalani sidang. “Tapi, banyak anak konflik hukum akhirnya dipenjara,” ungkap Kasi Bimbingan Klien Anak Bapas Kelas I Surabaya Tri Pramoedjo.

Menurut Tri, selama ini perkara hukum yang melibatkan anak-anak jarang dihentikan. Perdamaian antara pelaku dan korban pun sulit ditemukan. Sebagian besar korban berupaya anak-anak menjalani sidang dan memasukkannya ke penjara. Padahal, itu bukan tindakan yang bijak dan tepat.

Mengapa? Kata Tri, justru banyak anak yang berbuat pidana lagi setelah keluar dari penjara. Itu terbukti dari anak-anak yang setelah keluar dari penjara malah mengulangi kejahatannya. Bahkan, ada yang berkali-kali keluar masuk bui. “Yang lima kali juga ada,” ucapnya.

Data menyebutkan, dari ratusan klien yang ditangani bapas, hanya sekitar sepuluh persen yang bisa diselesaikan melalui kebijakan diversi. Yakni, penghentian atau penundaan berlangsungnya proses peradilan kriminal atau proses peradilan anak-anak.

Penyelesaiannya dilakukan melalui proses dan sarana yang nonkriminal. Dengan begitu, perkara tidak sampai ke pengadilan. “Dengan diversi, kedua pihak telah berdamai. Anak-anak juga dikembalikan kepada orang tuanya,” imbuh dia. Diversi itu biasanya terjadi di tingkat penyidikan. Polisi dan bapas berupaya mendamaikan kedua pihak yang bertentangan agar perselisihan tidak berlanjut.

Namun, ungkap Tri, sering upaya damai itu tidak dihargai. Anak-anak juga tidak mengambil hikmah dari hal tersebut. Buktinya, sebagian anak yang berhasil didiversi masih melakukan tindak pidana lagi. Mereka pun masuk bui karena dianggap tidak berhasil melalui proses damai dengan baik. Hasilnya, sampai sekarang di Rutan Kelas I Surabaya masih banyak anak yang ditahan.

Menurut Kepala Rutan Kadiyono, sampai sekarang masih ada 37 anak yang menjalani hukuman penjara. Mereka berada di blok I, blok khusus anak-anak. Lapas berusaha keras agar anak-anak itu menyadari dan berhenti melakukan tindak pidana. “Pembinaan untuk mereka diintensifkan,” ungkapnya.

Tujuannya, jangan sampai anak-anak terpengaruh tabiat penghuni dewasa. Sebab, meski berada di blok khusus anak, akses mereka untuk berkomunikasi dengan penghuni lain yang lebih dewasa masih terbuka lebar.

Kondisi itulah yang memungkinkan anak-anak meniru tindakan-tindakan yang semakin jahat. Sekeluar dari penjara, mereka justru makin berani berbuat jahat. Saat masuk pertama, mereka masih melakukan pencurian kecil-kecilan. Tapi, begitu keluar dari penjara, mereka malah melakukan pencurian dengan kekerasan seperti merampok atau menjambret. Kualitas tindak pidananya semakin meningkat.

Jika dirata-rata per bulan, jumlah anak-anak yang terlibat kejahatan sampai Agustus ini sekitar 40 orang. Artinya, dalam setahun, jumlahnya bisa mencapai 481 anak selama 2013. Itu berarti, ada tren menurun. Padahal, pada 2012 total selama setahun 498 anak terlibat kasus kejahatan. Bahkan, pada 2011 jumlahnya lebih besar, yaitu 544 anak.

Secara kuantitas, itu memang menurun. Tapi, secara kualitas, tindak kejahatan anak-anak justru meningkat. Misalnya, dari kasus pencurian barang atau uang kini menjadi kasus narkoba, perampokan, pencabulan, sampai pembunuhan. “Banyak pelakunya adalah anak residivis yang sudah pernah dipenjara,” tegas Tri.

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



sumber

Rasulullah SAW dan Orang-Orang Nasrani dalam Sesi Potret Al-Quran

Rubrik: Sosial |Oleh: Dr. Muhammad Widus Sempo, MA. - 20/08/13 | 09:17 | 13 Shawwal 1434 H

Ilustrasi. (inet)

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com - Al-Quran kamera kehidupan yang memotret muamalah Rasulullah Saw dengan orang-orang nasrani. Di sana banyak sesi tayangan yang memperlihatkan sikap Rasulullah Saw dan Al-Quran terhadap mereka.

Di antara sesi itu, sikap Al-Quran yang menolak keras pengembalian syariat Islam ke sumber-sumber nasrani. Yang demikian itu karena Rasulullah Saw diberitakan pernah menimba ilmu dari mereka, di antaranya: Jabr dan Yaish, keduanya hamba bani al-Hudrami, Yasar, Bal’âm, dan Abis.([1])

Yang disepakati bukan Rasulullah Saw yang menimba ilmu, tetapi merekalah yang duduk di bangku bimbingan dan tuntunan Rasulullah Saw di beberapa kesempatan. Namun, orang-orang kafir memutar balik fakta yang jauh dari kebenaran.

Pertemuan Rasulullah Saw dengan mereka sekali dua kali itulah dijadikan batu loncatan untuk melancarkan tudingan tersebut. Hakikatnya, yang demikian itu bukan batu loncatan, tetapi lumpur berpasir yang menyeret mereka sendiri ke dalam bantahan Al-Quran yang memperlihatkan kepicikan akal mereka yang lahir dari prasangka buta.

Di samping itu, seandainya Al-Quran memuat sepatah kata pun dari mereka yang disisipkan Rasulullah Saw, tentunya yang memeluk Islam dari ahli kitab mengetahui sisipan itu dan enggan menerima Al-Quran. Tetapi, semuanya mengagungkannya dengan penuh keyakinan.

Kemudian, Al-Quran itu sendiri berbahasa Arab, sementara yang diklaim sebagai sumber rujukan Rasulullah Saw tidak bernuansa Arab atau bukan dari orang-orang Arab. Jika karya-karya sastra yang diracik oleh talenta lidah para ahli sastra mereka tidak mampu menandingi ketinggian dan keanggunan bahasa Al-Quran, bagaimana mungkin mereka dengan berani menuduh Rasulullah Saw duduk belajar di bangku pendidikan mereka dan menyisipkan ilmu yang dipelajari ke dalam Al-Quran?

Jika Al-Quran mukjizat maknawi Rasulullah Saw yang senantiasa hidup mewarnai kehidupan umat qur’ani ini dengan hikmah dan tuntunan hidup sepanjang waktu diyakini Rasulullah Saw sebagai sumber kekekalan Islam dan kemuliaan dirinya yang memamerkan aneka ragam sifat-sifat maknawi dan akhlaknya yang menjadi teladan utama umat dengan penuh pesona yang memukau, bagaimana mungkin Rasulullah Saw mengotorinya dengan sisipan-sisipan manusia yang merusak keindahan estetika dan struktur sistematika Al-Quran itu sendiri?

Rasulullah Saw tidak pernah mengaku, meski itu satu pengakuan, sebagai pemilik atau penyusun syariat ini. Yang demikian itu karena Rasulullah Saw tahu tugas dan misinya yang hanya terbatas selaku penyampai wahyu Allah SWT semata dengan penuh amanah, seperti yang ditegaskan Q.S. Fathir (35): 23, Q.S. As-Syura’ (42): 48, dan Q.S. Al-Ahqâf (46): 9.

Di lain sisi, Rasulullah Saw ummi (yang tidak pernah menyentuh proses belajar-mengajar yang mendiktekan baca-tulis seperti di bangku-bangku sekolah). Olehnya itu, mustahil terjadi sebuah transformasi ilmu pengetahuan begitu cepat yang kemudian didakwa sebagai sumber syariat Islam yang memenuhi ruang-ruang Al-Quran.  Sungguh itu kebodohan mutlak jika ada dari mereka yang berani mendakwakan tuduhan seperti ini.

Sikap Al-Quran ini terhadap apa yang dituduhkan oleh orang-orang kafir di atas merupakan jawaban maknawi ayat-ayat Al-Quran yang membongkang tuduhan tersebut dari akarnya, seperti kilau maknawi Q. S. An-Nahl (16):  103:

 (???????? ???????? ????????? ?????????? ???????? ??????????? ?????? ? ??????? ??????? ??????????? ???????? ??????????? ???????? ??????? ????????? ???????)

Jika Anda telah meyakini kebenaran hakikat ini, maka tidak ada lagi artinya bagi Anda ocehan para orientalis, seperti  Goldziher (June 22, 1850 – November 13, 1921)  yang memoles dakwaan lama orang-orang kafir tersebut dan membumbuinya kalimat-kalimat mengecoh sehingga ia dikemas dan dipamerkan sebagai produk baru, padahal ia tidak lain kecuali kopian semata yang intinya tidak jauh beda dari aslinya. Ignác  Goldziher yang diperdaya sendiri oleh keintelektualannya menegaskan agama Yahudi dan agama Masehi telah berperan aktif dalam penyusunan kerangka syariat Islam.([2]) Karena pernyataan Goldziher isinya sama dengan dakwaan lama orang-orang kafir terhadap Al-Quran, Anda pun dengan mudah mematahkan pernyataan tersebut seperti yang tertera di atas dengan mengambil kekuatan cahaya maknawi Q.S. An-Nahl (16): 103.

Sesi berikutnya, pita Al-Quran menayangkan simpati Rasulullah Saw dan mukminin terhadap kekalahan orang-orang nasrani Romawi menghadapi dinasti Sasania dari bangsa Persia pada tahun 614 M. Kepedulian mereka terhadap sesama, mukminin dan orang-orang nasrani yang meyakini ketuhanan Allah SWT, disambut baik Al-Quran dengan turunnya Surah Ar-Rum yang memberi kabar gembira terhadap kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia 9 tahun kemudian. Sambutan ini menjadi pelipur lara terhadap kesedihan orang-orang beriman yang menginginkan kemenangan bangsa Romawi yang mengenal ketuhanan dari bangsa Persia yang mengabaikan ketauhidan dan lebih memilih menyembah api.

Kesedihan itu tidak dibiarkan Al-Quran berkepanjangan menyelimuti semangat dakwah dan jihad umat, khususnya setelah kota Konstantinopel ditaklukkan oleh mereka yang dihiasi dengan pembangunan rumah ibadah api sebagai sembahan mereka.

Sesi ini seperti menayangkan percakapan maknawi dari hati Rasulullah Saw dan mukminin yang dirundung duka, tersayat mendengar kekalahan mereka. Simpati ini seperti doa tersendiri terhadap mereka yang mengisyaratkan bahwa yang diridhai memakmurkan bumi dengan nilai-nilai peradaban yang islami adalah ahli tauhid yang mengenal hakikat ketuhanan. Tayangan ini dengan indah dan apik diberitakan Q.S. Ar-Rum (): 1-4.([3])

(??? @???????? ????????  @  ??? ??????? ????????? ?????? ???? ?????? ?????????? ????????????? @ ??? ?????? ??????? ?)?

Di lain sisi, orang-orang nasrani di lensa Al-Quran dipotret sebagai kaum yang lebih mudah tersentuh hatinya membenarkan Islam dari orang-orang Yahudi, khususnya ahli kitab mereka. Olehnya itu, Rasulullah Saw senantiasa menyambut baik kedatangan mereka menanyakan masalah-masalah agama. Buku-buku sirah dan hadits meriwayatkan kedatangan 20 orang-orang nasrani Mekah dan sekitarnya setelah mendengar beritanya di Habsyah. Mereka menanyakan hakikat agama Islam dan beberapa masalah yang terkait dengan apa yang mereka yakini selama ini. Setelah mendengarkan jawaban dan penjelasan Rasulullah Saw, mereka pun diajak memeluk Islam dan diperdengarkan Al-Quran. Genangan air mata mengucuri kulit wajah mereka sebagai pertanda pintu hati mereka telah terbuka menerima Islam yang diketuk dengan nada dan makna kebenaran ayat-ayat Al-Quran yang diperdengarkan. Kisah mengharukan ini dipotret indah Q.S Al-Qasash (28): 52-55 dan Q.S. Al-Maidah (5): 82-83 yang mengajak kita melihat kisah tersebut seperti tayangan hidup (live stream) yang menyuguhkan pesan-pesan kehidupan.

(????????? ???????????? ?????????? ???? ???????? ???? ???? ???????????@ ??????? ???????? ?????????? ??????? ??????? ???? ??????? ???????? ???? ???????? ?????? ?????? ???? ???????? ??????????? @ ?????????? ?????????? ?????????? ??????????? ????? ???????? ????????????? ????????????? ???????????? ???????? ????????????? ??????????? @ ??????? ???????? ????????? ?????????? ?????? ????????? ????? ???????????? ???????? ????????????? ??????? ?????????? ??? ????????? ?????????????).

            )??????????? ??????? ???????? ????????? ?????????? ??????? ?????????? ??????????? ?????????? ? ????????????? ???????????? ????????? ?????????? ??????? ????????? ??????? ?????? ????????? ? ??????? ??????? ???????? ??????????? ???????????? ??????????? ??? ???????????????@  ??????? ???????? ??? ???????? ????? ?????????? ?????? ???????????? ??????? ???? ????????? ?????? ???????? ???? ???????? ? ?????????? ???????? ??????? ???????????? ???? ?????????????(.

            Kenyataan ini benar-benar terbukti di lapangan. Prof. Dr. Ahmad Aq Kunduz di salah satu jumpa silaturahimnya dengan mahasiswa Azhar yang ikut berkecimpung di Thalabah Nur (yang membaca dan mengaji karya-karya Bediuzzaman Said Nursi) menyampaikan kisah yang menyentuh hati. Seorang guru besar di salah satu universitas Eropa memeluk Islam dan menafsirkan injil dengan nilai-nilai Al-Quran, meski ia terpaksa menyembunyikan keislamannya dan menegakkan shalat dengan diam-diam dan sembunyi. Alhamdulillah yang memperlihatkan kebenaran makna ayat-ayat di atas di dunia nyata sebagai bukti kebenaran agama ini.

Sesi terakhir Al-Quran yang sempat tersentuh tangan penulis, ayat mubahalah (saling melaknat antara dua orang atau kelompok dalam sebuah masalah yang diperdebatkan atau disengketakan. Yang terbukti salah oleh keadilan Allah SWT akan dilaknat) yang memotret Rasulullah Saw dan delegasi orang-orang nasrani Nejeran yang berjumlah 60 orang, di antaranya: Abdul Masih, pemimpin kaum mereka yang dituakan, dan al-Aeham, salah seorang yang dipertuangkan dalam masyarakat, dan Abu Haritshah bin Alqama, pendeta dan alim mereka.

Mereka enggan memeluk Islam setelah diajak Rasulullah Saw sehingga akhirnya terjadi debat sengit di antara mereka yang berujung mubahalah. Tantangan kenabian ini menghendaki mereka meminta tempo untuk bermusyawarah. Mereka meminta fatwa Abdul Masih dalam menyikapi tantangan tersebut, ia pun menjawab:

“Demi Allah, wahai orang-orang nasrani. Sesungguhnya kamu sekalian mengetahui bahwa Muhammad itu seorang nabi dan rasul Allah. Ia datang dengan berita pasti tentang nabi kalian, Isa AS. Tidak ada kaum yang melaknat nabi mereka, kecuali musnah oleh musibah. Jika Anda sekalian tetap ingin hidup di jalan agama kalian, tinggalkanlah mubahalah ini dan bergegaslah kembali ke negeri kalian.”

Mereka pun sepakat mengurungkan niat memasuki arena mubahalah ini. Rasulullah Saw menerima pengunduran tersebut dengan mewajibkan mereka membayar tebusan 2000 pakaian, alat persenjataan, seperti: perisai, tombak, dan kuda perang dan mengizinkan mereka menjalankan agama yang mereka yakini kebenarannya dengan jaminan keselamatan dari Rasulullah Saw terhadap harta dan jiwa mereka. Tidak lama setelah mereka tiba di Nejeran, Abdul Masih dan al-Aeham kembali menghadap Rasulullah Saw dan memperdengarkan ikrar keislaman mereka berdua.

Sesi ini dipotret langsung Q.S. Ali Imran (3): 61 seperti tayangan hidup yang menggambarkan kegigihan Rasulullah Saw dalam memenangkan kebenaran agama ini. Kegigihannya ditandai dengan keberanian melibatkan keluarganya dalam mubahalah tersebut.

            )?????? ???????? ????? ???? ?????? ??? ??????? ???? ????????? ?????? ?????????? ?????? ???????????? ??????????????? ???????????? ????????????? ????????????? ?????????????? ????? ?????????? ?????????? ???????? ??????? ????? ?????????????(.

            Setelah Anda mengikuti potret Al-Quran yang menayangkan pelbagai sesi interaksi Rasulullah Saw dan orang-orang nasrani, Anda pun diajak untuk menjawab pertanyaan ini: ‘‘kenapa Al-Quran tidak dijumpai menayangkan usaha orang-orang nasrani untuk menghabisi Rasulullah Saw, seperti orang-orang Yahudi yang ditemukan beberapa kali ingin menghilangkan jejaknya, seperti yang dimuat Q.S. Al-Maidah (5): 11?’’

Jawabnya: ‘’gambaran umum, orang-orang nasrani senantiasa ditimpa kemalangan dan penindasan seperti layaknya kaum minoritas. Olehnya itu, mereka tidak mampu membentuk sebuah gerakan mobilisasi untuk menghabisi Rasulullah Saw. Meskipun demikian, sengketa di antara mereka dalam pelbagai bentuk tidak dapat dihindari, seperti Abu Amir, seorang pendeta yang berhasil meyakinkan sebagian pemuda Aush untuk mengikuti agamanya dan keluar bersama dengannya memusuhi Rasulullah Saw. Namun, tipu daya mereka gagal, dan Abu Amir pun lari ke Syam meminta pertolongan dari bangsa Romawi.’’([4])

Di penghujung tulisan ini, saya mengajak pemerhati muamalah Rasulullah Saw dengan ahli kitab untuk menyuarakan hakikat berikut:

            “Al-Quran kamera kehidupan yang memotret sisi-sisi muamalah Rasulullah Saw dengan ahli kitab yang menayangkan sikap Al-Quran sendiri dan Rasulullah Saw terhadap mereka. Di tulisan ini, Rasulullah Saw dengan gigih dan keterbukaannya yang santun memperjuangkan Islam dan mengajak mereka mengenal dan memeluknya dengan penuh keyakinan. Rasulullah Saw dengan berani menghadapi setiap gerakan mobilisasi mereka yang ingin menurunkan kibaran bendera Islam untuk diinjak-injak, seperti barang hina yang tidak punya nilai, dan memadamkan cahaya Islam yang begitu kuat menyoroti relung-relung hati mereka yang mendambakan hakikat ketauhidan yang benar. Alhamdulillahi Taala yang telah memenangkan Islam.”

 


Catatan Kaki:

[1] Tafsir al-Qurtubi, vol. 5, hlm. 524

[2]  Ignac Goldziher, diarabkan oleh Muhammad Yusuf Musa, al-Aqîdah wa as-Syarîah fil Islam, hlm. 5

[3] Syekh Hasan Khalid (mufti Lebanon), Mawqif an-Nabi Saw min ad-Diyânât at-Tsalâts: al-Watsaniyyah, wa al-Yahudiyyah, wa an-Nasrâniah, hlm. 107

[4] Lihat: Tabaqât Ibn Saad, vol. 2, hlm. 119-120, dan Syekh Hasan Khalid (mufti Lebanon), Op. Cit, hlm. 116

Redaktur: Hendra

Topik:

Keyword: , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Jakmania: Catat, “SBY Buta, Tuli dan Bisu”

Rubrik: Nasional |Kontributor: Tim dakwatuna - 20/08/13 | 09:10 | 13 Shawwal 1434 H

Irlan ketua Jakmania Garis Keras dalam Aksi KNKDM di HI (19/8/13) (Foto:IsMed)

Irlan ketua Jakmania Garis Keras dalam Aksi KNKDM di HI (19/8/13) (Foto:IsMed)

dakwatuna.com – Jakarta. Tragedi berdarah di Mesir yang saat ini masih berlangsung terus menuai kecaman dari berbagai kalangan. Tak terkecuali kelompok supporter ibukota Jakarta, Jakmania. Apalagi di antara ribuan orang yang meninggal di Mesir itu ada pemain sepak nasional Mesir yang juga menjadi korban.

Irlan ketua Jakmania Garis Keras bersama para anggotanya turut ikut aksi yang di adakan oleh Komite Nasional untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (KNKDM) yang juga di hadiri berbagai elemen masyarakat lainnya, pada hari Senin (19/08) kemarin, di Bunderan Hotel Indonesia.

Irlan mengkritisi sikap orang-orang Liberal yang diam terhadap pelanggaran HAM yang menimpa warga sipil Mesir.

” Gue ingin membuktikan saja, ketika orang-orang liberal yang mengatakan bahwa hak asasi kemanusiaan itu harus dikedepankan dan diperjuangkan, apa yang mereka omongkan itu semua bull shit. Kenapa ? karena kita bisa melihat sendiri di Mesir ada pembantaian manusia mereka diam saja, bahkan saat orang sedang sujud, baca Qur’an pun di bunuh juga. Mana para pejuang HAM yang selama ini teriak-teriak kemanusiaan? ” Ungkap Irlan penuh geram.

Lebih lanjut pemuda yang identik dengan kacamata hitam ini mengkritik sikap Presiden Indonesia, SBY yang hanya bisa prihatin dan tidak melakukan langkah-langkah nyata guna membantu umat Islam yang menjadi korban kejahatan yang dilakukan junta militer Mesir.

“Catat, ini kritik pedas gue untuk Presiden, SBY itu buta, tuli dan bisu. selama dua periode kepemimpinannya, gue tidak melihat pembelaan SBY untuk Islam, mana pembelaannya untuk Mesir? SBY itu bagian dari konspirasi global dan saat ini gue secara pribadi tidak mengakui lagi SBY sebagai presiden. Gue kecewa berat, walau gue pernah pilih dia.” Ujar Irlan dengan nada tinggi. (joy/IM)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Sumbar Stop Pengiriman Mahasiswa ke Mesir

Rubrik: Daerah |Kontributor: Tim dakwatuna - 20/08/13 | 09:27 | 13 Shawwal 1434 H

Universitas Al-Azhar, Kairo. Kampus Tujuan para pelajar Indonesia (inet)

Universitas Al-Azhar, Kairo. Kampus Tujuan para pelajar Indonesia (inet)

dakwatuna.com – Padang.  Situasi politik yang kurang kondusif di Mesir mulai berdampak bagi Sumbar. Khawatir tidak ada jaminan keselamatan, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar memutuskan tidak akan mengirim mahasiswa baru ke Mesir tahun 2014.

Kepala Seksi Pondok Pesantren, Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sumbar, Amrizal mengatakan, sebagai fasilitator, Kemenag tidak berani mengirim mahasiswa baru ke Mesir. “Kecuali jika sudah aman,” kata Amrizal, di ruangannya kemarin (19/8).

Amrizal mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi mahasiswa Sumbar di Mesir. Namun, Kemenag Sumbar berencana akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk alumni untuk mengetahui secara pasti kondisi mahasiswa Sumbar di Mesir saat ini.

“Kita tidak mengetahui secara pasti kondisi mahasiswa saat ini. Tapi kita akan coba mencari tahu lewat Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) ataupun alumni. Kemarin, Kemenag Sumbar hanya berupaya untuk memfasilitasi tamatan pesantren dan Aliyah untuk mendaftar. Namun dibatalkan oleh kementerian pusat,” paparnya.

Sebelumnya, dampak dari kudeta di Mesir juga telah dirasakan. Ratusan mahasiswa asal Sumbar batal masuk ke perguruan tinggi ternama di Mesir, yakni Universitas Al-Azhar, Juli lalu.

Pembatalan itu diketahui setelah Kanwil Kemenag Sumbar menerima surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama No Dj.I/Dt.I.IV/4/PP.04/1946/2013 yang ditandatangani Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Dede Rosyada tanggal 11 Juli 2013.

Amrizal menyebut ada 115 siswa Sumbar yang akan mengikuti seleksi masuk ke Universitas Al-Azhar Mesir. Pembatalan itu terjadi di seluruh daerah Indonesia. Tahun ini, katanya, Kanwil Kemenag Sumbar bersama beberapa perguruan tinggi dan Kemenag daerah lain ditetapkan Kemenag untuk menggelar seleksi masuk Universitas Al-Azhar.

Selain Kemenag Sumbar, juga ditunjuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, IAIN Raden Fatah Palembang, IAIN Antasari Banjarmasin, Kemenag Aceh, Kemenag Jambi, dan Kemenag Kalimantan Timur. Dalam surat Dirjen Pendidikan Islam Kemenag itu, diberitahukan bahwa seleksi tahun ini dibatalkan atas pertimbangan keamanan.

Padahal, calon mahasiswa tersebut sebelumnya telah mendaftar melalui Kemenag Sumbar. Mereka adalah tamatan pondok pesantren (ponpes) tingkat aliyah jurusan keagamaan. Tidak ada batasan bagi pendaftar. Dalam artian, seluruh jumlah ditampung asal memenuhi syarat punya kemampuan Bahasa Arab, hafal Quran minimal 2 juz, dan memiliki nilai pengetahuan agama memenuhi standar.

Terpisah, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang, Makmur Syarif mengatakan, hingga kini belum ada mahasiswa asal Sumbar yang pulang disebabkan konflik tersebut. Menurut informasi, keberadaan mahasiswa yang rata-rata kuliah di Universitas Al-Azhar masih dalam kondisi baik.

“Di sana kan kita punya perwakilan di kedutaan. Kewajiban merekalah menjaga dan melindungi para mahasiswa Indonesia,” jelas Makmur Syarif yang dihubungi Padang Ekspres (Grup JPNN) kemarin (19/8).

Menurut Makmur, dalam kondisi konflik seperti sekarang, mahasiswa tidak akan dapat belajar efektif. “Kalau memang sulit menjaga keselamatan, lebih baik pulang dulu. Kita sama-sama mendoakan semoga konflik ini segera mereda dan mahasiswa kita dapat kembali menuntut ilmu di sana,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Pembantu Rektor (Purek) IAIN, Bidang Kemahasiswaan, Asasriwarni. Menurutnya, hingga kini belum ada informasi terancam nya keselamatan mahasiswa Sumbar yang belajar di Mesir.

“Kalau nanti memang ada mahasiswa kita yang terancam, kita akan minta dubes untuk menarik mereka pulang, hingga konflik mereda,” terangnya.

Menurutnya, tindakan militer Mesir sungguh terkutuk. Untuk memberi dukungan, Asasriwarni meminta masing-masing umat mendoakan rakyat Mesir agar diberi kekuatan lebih, dan tangguh menghadapi ujian tersebut.

“Sangat iba kita menyaksikan di TV, betapa anak-anak, remaja, dewasa yang dibantai oleh militer Mesir tanpa perikemanusiaan. Semoga Allah membalas kezhaliman yang dilakukannya,” kata Asasriwarni.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memastikan dalam waktu dekat ini, perantau dan pelajar Sumbar di Mesir akan segera dievakuasi. “Evakuasi dilakukan bersamaan dengan WNI lainnya,” ujarnya kepada Padang Ekspres. (ayu/jpnn)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Mempertanyakan Gerakan “Tamarrud”

Rubrik: Afrika |Kontributor: Tim dakwatuna - 12/08/13 | 09:42 | 05 Shawwal 1434 H

polisi bersenjatadakwatuna.com – Mesir. Gerakan “Tamarrud” sebenarnya tidak ada dalam alam nyata. Dia mempunyai efek ketika media memperlakukannya sebagai sesuatu yang ada. Tapi tidak ada kepastian, apakah “Tamarrud” memanfaatkan media, atau sebaliknya, media memanfaatkan “Tamarrud”?

Ketika membicarakan sebuah gerakan, kita akan membicarakan apa prinsip-prinsip, norma-norma, dan tujuan-tujuan yang diperjuangkan?

Sebuah gerakan adalah kumpulan orang-orang yang kemudian bertambah besar karena diikuti banyak pengikut yang meyakini pemikiran dan prinsip-prinsip yang dibawanya, dan mereka berusaha mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

Jika lihat “Tamarrud”, kita tidak bisa menemukan poin-poin di atas di dalamnya. Maka dari itu, kita bisa mengatakan bahwa gerakan “Tamarrud” hanyalah sebuah kartu yang digunakan memobilisasi orang banyak untuk menjatuhkan Presiden Mursi. Itu saja. Titik.

Sekarang kita katakan saja, seperti klaim aktifis “Tamarrud” bahwa jumlah yang termobilisasi mencapai berjutaan orang. Tapi orang-orang itu hanya sepakat berkumpul di Bundaran Tahrir untuk menekan Presiden Mursi hingga turun dari jabatannya.

Begitu Presiden Mursi turun, maka selesailah kesepakatan mereka. Mulai saat itu, “Tamarrud” sudah tidak bisa mengklaim dirinya mewakili berjutaan orang.

Karena orang-orang itu tidak mempunyai afiliasi kepada gerakan “Tamarrud”. Gerakan “Tamarrud” juga tidak mempunyai pemimpin, prinsip, pemikiran, dan tujuan mulia dalam membangun masyarakat.

Gerakan “Tamarrud” hanyalah alat untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuannya hanya satu, menjatuhkan Presiden Mursi.

Kondisinya sama persis dengan namanya “Tamarrud” (memberontak), yang lebih mengesankan gerakan pengacau dan perusak, yang tidak mempunyai persepsi apa-apa dalam membangun masyarakat.

Karena setiap saat akan menjadi perusak dan pengacau, maka keberadaannya pun harus dihentikan. Kalau dibiarkan akan mengganggu pemerintahan-pemerintahan Mesir berikutnya.

Lalu kalau gerakan ini memang hanya bertujuan untuk menggulingkan Presiden Mursi (tidak menggulingkan presiden-presiden berikutnya), maka gerakan ini pun sudah tidak perlu lagi, karena Presiden Mursi sudah dijatuhkan.

Kalau sekarang masih harus diakui keberadaannya, apakah dia akan “memberontak” pemerintahan yang ada? Atau hanya akan “memberontak” para aktifis Islam?

Demikianlah, gerakan “Tamarrud” ingin memanfaatkan kebutuhan sederhana rakyat kecil, menggerakkan mereka agar mereka memainkan peran politik pesanan pihak-pihak tertentu.

Rakyat kecil akan merasa ditipu dan dimanfaatkan ketika mereka mendapati pemerintahan mendatang tidak bisa memenuhi kebutuhan sederhana mereka. Ini adalah malapetaka besar bagi “Tamarrud”.

Pada akhirnya, gerakan “Tamarrud” hanyalah akan menjadi masalah bagi masa depan Mesir. Karena dia akan selalu mencari mangsa untuk diberontak dan dirusak. Semakin lama, gerakan ini akan semakin direpotkan karena tidak mempunyai prinsip, pemikiran dan tujuan yang jelas, pengikut yang faktual.

Waktulah yang akan membuktikan kepada rakyat bahwa gerakan ini tidak lebih sebagai gerakan perusakan. Tidak memperjuangkan kemashlahatan rakyat. (msa/sbb/dkw)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Solusi Penyelamatan Negara

Rubrik: Afrika |Kontributor: Tim dakwatuna - 12/08/13 | 09:14 | 05 Shawwal 1434 H

hazim ghurabdakwatuna.com – Mesir. Mesir saat ini berada dalam kondisi yang sangat berbahaya. Kalau tidak ada solusi menyelesaikannya, kondisi akan membawa kepada pinggir jurang kehancuran. Telah banyak inisiatif solusi untuk keluar dari masalah ini. Salah satunya adalah solusi yang terdapat dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Hazim Ghurab. Berikut ini ringkasannya:

  • Militer membatalkan kudeta, sedangkan As-Sisi dipensiunkan, diganti dengan militer dengan pangkat tertinggi dari infantry.
  • Presiden Mursi kembali memimpin untuk sementara waktu.
  • Rakyat kembali menyuarakan pilihannya dalam pemilu yang disupervisi oleh para hakim yang masih bersih, dengan pengawasan internasional. Pemerintahan sementara hanya akan berlangsung beberapa pekan sampai pengumuman hasil pemilu dan pembentukan kabinat suara mayoritas atau koalisi.
  • Kabinet sementara terdiri dari wakil-wakil menteri tersenior dalam kabinet Hisyam Qandil yang lalu. Sedangkan perdana menterinya adalah seorang hakim yang dipilih oleh para hakim yang masih bersih. Umur mereka harus di atas 40 tahun dan tidak ada track record buruknya.
  • Semua partai dan golongan bersaing dalam pemilu untuk memilih presiden dan anggota parlemen sekaligus. Dalam pemilu ini, Presiden Mursi dibolehkan turut bersaing atau tidak.
  • Dalam masa semua proses ini (yang tidak lebih dari satu bulan) pusat studio media Mesir dan semua media massa (satelit, suratkabar, situs berita pemerintah) ditutup sementara masa peralihan ini. Kemudian dipilih dewan pers yang akan mensupervisi stasiun televisi berita pemerintah, dan suratkabar Mesir. Anggota dewan pers ini terdiri dari dekan-dekan fakultas informasi dan komunikasi ditambah 10 orang insan media yang mempunyai track record baik, bukan pendukung rejim Mubarak, dan mewakili 3 golongan Islam, Sosialis, dan Liberal. Dewan pers ini harus berkomitmen dengan kode etik jurnalistik yang telah disetujui oleh pakar-pakar media.

Namun inisiatif solusi yang ditawarkan banyak pihak sampai sekarang tak mendapat respon dari pemerintah hasil kudeta. Mereka nampak lebih memilih melanjutkan pemerintahan yang banyak ditentang rakyat Mesir. (msa/sbb/dkw)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Pererat Persaudaraan, KAMMI Gelar Safari Syawal

Rubrik: Silaturahim |Kontributor: Tim dakwatuna - 12/08/13 | 09:54 | 05 Shawwal 1434 H

IMG-20130810-WA0001dakwatuna.com – Batam.  Hari Raya Idul Fitri 1434H, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam menggelar Safari Syawal. Kegiatan yang laksanakan pada Sabtu (10/7) ini merupakan agenda rutin tahunan.

Koordinator safari, Ikro mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi setiap rumah anggota KAMMI. Tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota KAMMI serta untu mempertahankan rasa kesatuan yang telah terbangun selama ini.

“Kita memulai kegiatan ini sejak pagi harinya, ada sekitar 7 rumah yang kita kunjungi, salah satunya adalah rumah seorang Ustadz yang juga kerap mengisi di beberapa kegiatan KAMMI.” Terangnya.

Kegiatan yang juga diikuti oleh Remaja Mesjid Raya Batam (RMRB), Forum Kader Pembina Moral Etika Pemuda Indonesia (F-Kapmepi) dan Indonesia Tanpa Jil (ITJ) ini mampu menggiring sekitar 30 total personil safari dengan masing-masing berkendara roda dua.

Aprin Sani selaku sekretaris umum Pengurus Komisariat KAMMI Batam turut menyampaikan harapannya terkait keberlangsungan kegiatan ini di masa mendatang agar kesatuan yang telah KAMMI bangun selama ini tetap utuh.

“Kita berharap melalui safari syawal ini kita mampu menjalin silaturahim terhadap semua elemen guna memperkuat ukhuwah islamiah khususnya di KAMMI Batam ini.” Tutup Aprin yang juga turut hadir mengawali safari hingga selesai. (msy/sbb/dkw)

Redaktur: Saiful Bahri

Topik:

Keyword: , , , ,


Beri Nilai Naskah Ini:



Iklan negatif? Laporkan!


Powered By WizardRSS.com &
Hand Chain Saw - a must have Survival tool, with many uses.


View the original article here



Peliculas Online

Fundamen, “Grundnorm”, Oknum

Fundamen, “Grundnorm”, Oknum
AB Kusuma ;   Peneliti Senior di Pusat Studi Hukum Tata Negara UI
SINAR HARAPAN, 25 Juni 2013


Para pejabat dan tokoh, terutama yang bergelar guru besar dan doktor, seyogianya berhati-hati memakai istilah yang berasal dari bahasa asing. Makna yang dikemukakan para tokoh yang “sangat terpelajar”, meskipun keliru, biasanya akan ditiru, padahal ada kemungkinan punya akibat hukum.

Istilah yang artinya paling sering diselewengkan adalah kata “oknum”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “oknum” berarti “penyebut diri Tuhan di agama Katolik; pribadi: kesatuan antara Bapak, Anak dan Roh Kudus sebagai oknum keesaan Tuhan”.

Artinya, kata “oknum” telah didegradasi sedemikian rendahnya dari “bersifat Ketuhanan” menjadi “oknum” yang berarti “orang yang sifatnya kurang baik”. Degradasi kata “oknum” dilakukan oleh tokoh partai politik; kadernya yang terbaik, yang dijadikan pucuk pemimpin partai, bila tersangkut kejahatan akan dinyatakan sebagai “oknum”, agar partainya tidak terseret.

Pejabat di istana kepresidenen pernah menggunakan kata “aubade” untuk acara sore hari penurunan bendera merah putih pada Hari Proklamasi Kemerdekaan.

Arti “aubade” yang benar tercantum dalam KBBI; kata “aubade” berarti “nyanyian atau musik untuk penghormatan pada pagi hari”. Pejabat Istana juga memberi nama gedung di kompleks istana “Bina Graha”.
Padahal, kalau kita merujuk KBBI, “graha” artinya “buaya”. Di KBBI tidak tercantum bahwa “graha” berarti “rumah” atau “gedung” karena bahasa Sansekerta “Grha” biasanya ditransliterasi menjadi “griya” (rumah), bukan “graha”.

Kesalahan memilih kata yang ada kemungkinan menganiaya seseorang, dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketuanya, Abraham Samad, menyatakan telah “membredel” mobil yang disangkakan milik Luthfi Hasan Ishaaq. Seharusnya kata yang dipakai adalah “menyegel”. Selain itu seharusnya papan yang ditempelkan di rumah istri Fathanah bertulisan “disegel”, bukan “disita KPK”.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tidak cermat. Beliau gemar berpidato dengan campuran bahasa Inggris. Sayangnya, kata asing yang diucapkannya kadang-kadang maknanya keliru. Hal itu terlihat pada ucapannya, bahwa beliau tidak akan mencampuri “justice”, padahal, maksudnya, mungkin, tidak akan mencampuri “judiciary”.

Nampaknya beliau lupa bahwa “criminal justice system” di USA (yang pernah disebutnya sebagai negerinya yang kedua) terdiri dari Police, Court and Correctional Institution; sedangkan di Indonesia terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman, dan Lembaga Pemasyarakatan.

Jadi, sesungguhnya Presiden Yudhoyono membawahi tiga lembaga dalam integrated criminal justice system. Seyogianya beliau bertanggung jawab mempercepat terlaksananya keadilan dengan pedoman delayed justice is injustice. Mengingat pula ajaran Ibn Khaldun, bahwa negara adalah lembaga yang mencegah agar penduduk negeri tidak mengalami ketidakadilan.

Pancasila sebagai Pilar atau Fundamen?

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2006, Presiden Yudhoyono mengucapkan pidato berjudul “Menata Kembali Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Beliau mengingatkan, konsensus dasar yang kita sepakati ada empat, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika.

Istilah yang dipakai adalah “konsensus dasar”, bukan “pilar”. Beliau menggunakan istilah “pilar” untuk kata lain, yaitu freedom atau “kebebasan”, rule of law atau “aturan hukum” dan tolerance atau “toleransi”.
Beberapa tahun kemudian, Dr (HC) Taufiq Kiemas, setelah menjadi Ketua MPR, menyatakan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita terdiri dari empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian pendapatnya diterima oleh pemimpin MPR.

Singkatnya, masalah timbul karena istilah yang dipakai pemimpin MPR, DPR, dan pemerintah yang tercantum dalam Pasal 34 Ayat (a) UU Nomor 11 Tahun 2008 tidak sesuai dengan teori konstitusi yang dianut oleh Pendiri Negara. Selain itu, “UUD 2002” (UUD 1945 hasil amandemen) ada yang melanggar asas konstitusi (constitutional principles) yang dianut oleh Pendiri Negara.

Dapat dikemukakan bahwa pendapat Ketua MPR itu juga berbeda dengan pendapat Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof Notonagoro (yang menjadi promotor penganugerahan doctor honoris causa kepada Ir Sukarno, juga dikenal sebagai Begawan Pancasila) yang menyatakan bahwa “Pembukaan merupakan dasar, rangka, dan suasana yang meliputi seluruh kehidupan bangsa dan negara, serta tertib hukum Indonesia, sehingga kebaikan hukum positif Indonesia, termasuk UUD, harus diukur dari asas yang tercantum dalam Pembukaan, dan karena itu Pembukaan dan Pancasila harus digunakan sebagai pedoman bagi penyelesaian soal-soal pokok kenegaraan dan tertib hukum Indonesia”.

Pernyataan Prof Notonagoro tersebut menunjukkan ada hirarkhi norma dan Pembukaan UUD 1945, termasuk Pancasila yang tercantum di alinea empat adalah staatsfundamentalnorm (pokok kaidah negara yang fundamental) yaitu norma tertinggi.

Artinya ada axiological hierarchy (hirarki nilai) dan hirarki norma. Ada core valuesdan values. Ada grundnorm dan norm yang tercantum di Grundgesetz (UUD). Sama-sama memakai kata grund (dasar) tetapi tingkatnya berbeda. Jauh berbeda dengan “pilar”.

Pancasila adalah “sumber dari sumber”, “fundamen”, “dasar” dari “dasar”. Staatsfundamentalnorm dapat menurunkan “pilar” yang berbeda. Pembukaan UUD 1945 (staatsfundamentalnorm) menghasilkan NKRI. Mukadimah Konstitusi RIS (staatsfundamentalnorm) menurunkan ketentuan yang berbeda, yaitu negara federal; artinya sejumlah pendiri negara kita menyatakan NKRI bukan harga mati.

Beliau-beliau itu memilih “merdeka” (liberty/freedom), “daulat rakyat” (popular sovereignty), republik, dan “persamaan di muka hukum” (equality before the law) sebagai harga mati. Jadi, meskipun staatsfundamentalnorm-nya sama, besar kemungkinan suatu pemerintahan akan mengutamakan “pilar” tertentu, seperti halnya Presiden Yudhoyono yang mengutamakan freedom, rule of law, dan tolerance.
Dalih pemimpin MPR bahwa menurut KBBI kata “pilar” juga berarti “dasar” tidak dapat diterima dengan alasan sebagai berikut; Pertama, menurut KBBI, “fundamen” berarti “asas, dasar, hakikat”; “fundamental” berarti “bersifat dasar (pokok)”.

“Pilar” berarti “tiang penguat; dasar (yang pokok)”. Sebenarnya KBBI telah menjelaskan bahwa “fundamen” lebih mendasar dari “pilar”, terlihat dari kata “hakikat” dan “asas”, sedangkan “pilar” sifatnya “penguat” atau “penyokong”. Tetapi sayangnya, ada keterangan di KBBI yang kurang tepat, yaitu bahwa “pilar” berarti “dasar (yang pokok)”.

KBBI disusun oleh puluhan petugas dan penyelia yang kepakarannya tidak sama. Seyogianya pemimpin Pusat Bahasa menjelaskan kepada masyarakat apakah pilar yang berarti “yang pokok” dapat dipertanggungjawabkan seperti yang diterangkan pemimpin MPR.

Kedua, menurut Bung Karno, Pancasila adalah philosofische grondslag, fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang abadi.

Sebagai insinyur, Bung Karno membuat kiasan (metafora) bahwa membangun gedung itu memerlukan fundamen yang kokoh, mendukung seluruh bangunan, sedangkan “pilar” hanya menyangga sebagian atap bangunan. Artinya, “fundamen” lebih mendasar dari “pilar”.

Ketiga, Dr Radjiman Wedyodiningrat adalah Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), yang mengimbau agar para anggota mengemukakan gagasan mengenai “Dasar Negara”. Dalam Kata Pengantar buku Lahirnya Pancasila terbitan 1 Juli 1947, menyatakan Pancasila adalah Dasar (Beginsel) Negara. Radjiman menafsirkan bahwa Pancasila adalah suatu demokratisch beginsel, suatu Rechts-ideologie(Cita Hukum ) dari negara kita.

Keempat, dalam bahasa Belanda, “grondslag” padanannya adalah “beginsel” artinya “asas”, “dasar”, atau principle(Inggris).

Tentang Grundnorm dan Staatsfundamentalnorm

Bulan Juni 2011, Prof Mahfud MD, di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menyatakan, staatsfundamentalnorm lebih tinggi daripada grundnorm. Sebab, staatfundamentalnorm berupa ide tentang hukum, sedangkan grundnorm sudah merupakan norma yang tertinggi, yakni UUD. Kemudian, pada Februari 2012, di Metro TV, Prof Mahfud membenarkan pendapat Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefudin, bahwa UUD adalah grundnorm.

Almarhum Taufiq Kiemas berjasa membangkitkan minat kita mempelajari Pancasila dan UUD 1945. Demikian pula Prof Mahfud adalah “pakarnya-pakar” Hukum Tata Negara. Bagaimanapun, sebaiknya kita menyertakan rujukan untuk mendukung pendapat tentang grundnorm dan staatsfundamentalnorm. Lalu, demi pengamalan Hukum Tata Negara, sebaiknya rumusan di Pasal 34 Ayat (a) UU Nomor 8 Tahun 2011 ditinjau kembali.

Referensi tentang “grundnorm” dan “staatsfundamentalnorm” bisa disimak dari yang diajarkan Prof Djokosutono di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak tahun 1956. Prof Djokosutono ketika itu juga mengingatkan agar para anggota Konstituante dan opinion leaders yang akan menyusun UUD yang baru memahami teori Konstitusi dan perbedaan paham di antara tokoh-tokohnya.

Kuliah Prof Djokosutono terutama membahas debat antara Carl Schmitt, Hermann Heller, dan Hans Kelsen. Juga mengemukakan pendapat Von Savigny, Rudolf Smend, Paul Laband, George Jellinek, dan Adolf Merkel. Beliau tidak menyebut nama Hans Nawiasky maupun istilah staatsfundamentalnorm.

Buku yang mengemukakan debat tentang grundnorm, antara lain buku karangan David Dyzenhaus, 2003; Peter Caldwell, 1997; Artur Jacobson, dan Bernard Schlink, 2000; dan Carl Frederich, semuanya menyatakan bahwa grundnorm adalah norma tertinggi. Juga Stufenbau der Rechtsordnung menyatakan bahwa grundnorm di atas grundgesetz. Dua-duanya memakai kata “grund” (dasar).


Kemudian, istilah staatsfundamentalnorm dipakai Prof Notonagoro sejak tahun 1953, tetapi beliau tidak menyebut asalnya dari Hans Nawiasky. Tahun 1990 dalam disertasinya, Prof Attamimi menyatakan Hans Nawiasky adalah tokoh yang pertama kali memakai istilah tersebut. Penulis berpendapat pengetahuan kita mengenai teori Hans Kelsen dan Hans Nawiasky perlu didalami lagi.